Minggu, 15 September 2013

UPP TPA Bappenas

UPP TPA Bappenas



  

UPP TPA Bappenas atau Unit Usaha Otonom Penyelenggara Tes (UUO PT) adalah unit organisasi khusus di dalam Koperasi Perencanaan/Koperasi Pegawai Bappenas,  yang didirikan khusus untuk mengganti peran Unit Usaha Pelayanan Penyelenggaraan Tes Potensi Akademik (UPP TPA) Pusat Pembinaaan Pendidikan dan Pelatihan  Perencanaan (Pusbindiklatren) Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), sejak ditutupnya UPP TPA di Bappenas.

upp tpa bappenas

SEJARAH

Organisasi penyedia layanan Tes Potensi Akademik (TPA), berkembang dari waktu ke waktu, sejalan dengan perkembangan penggunaan dan pengguna alat tes itu sendiri. Sebagai alat tes, TPA pertama kali dikembangkan bersamaan dengan berdirinya Overseas Training Office (OTO) di Bappenas pada tahun 1984. Tugas OTO Bappenas pada waktu itu adalah mengelola dan mengkoordinasikan dana hibah luar negeri untuk peningkatan SDM khususnya PNS melalui program beasiswa S2 dan S3 luar negeri. Mengingat besarnya calon peserta dan tuntutan akan adanya kredibilitas untuk memilih calon peserta serta untuk menjamin keberhasilan penyelesaian studi peserta program yang diselenggarakan OTO Bappenas, dikembangkan suatu alat seleksi sejenis advanced level scholastic aptitude test (SAT) yang telah diterapkan secara luas di Amerika Serikat, dalam bahasa Indonesia. Konsep TPA dirancang mengikuti model Graduate Record Examination Aptitude Test (GRE) yang telah diterapkan secara luas di Amerika Serikat. Keputusan ini diambil karena sebagian besar calon mahasiswa dikirm ke universitas di Amerika Serikat yang menuntut calon lolos saringan GRE. Disamping itu, penelitian di Amerika Serikat menunjukan angka total GRE lebih valid dibanding indeks prestasi undergraduate sebagai alat prediksi keberhasilan dalam pendidikan pascasarjana. Dari pelaksanaan tes pertama tersebut ternyata mendapat sambutan positif dari departemen dan lembaga non departemen yang menyatakan bahwa TPA sangat sesuai digunakan sebagai salah satu alat seleksi bagi calon peserta program S2 dan S3 luar negeri. Dari analisis item soal-soal TPA menunjukan bahwa validitas dan reliabilitas TPA cukup tinggi. Untuk menjaga kualitas dan kredibilitas TPA, Koperasi Bappenas secara periodik bekerjasama dengan konsultan dan lembaga, baik dari dalam maupun luar negeri, dalam pengembangan TPA. Selain itu, OTO Bappenas juga terus memperbaiki sistem pendaftaran, pengadaan bahan, pelaksanaan tes, penilaian (skoring), dan penyampaian hasil kepada peserta. Pada perkembangan selanjutnya, TPA tidak hanya digunakan sebagai alat seleksi untuk program beasiswa S2 dan S3 luar negeri saja, namun juga digunakan sebagai alat seleksi penerimaan mahasiswa program S2 dan S3 oleh sebagian besar perguruan tinggi negeri dan swasta. Selain itu TPA juga kemudian dipergunakan sebagai alat seleksi penerimaan pegawai baru dan mutasi/promosi jabatan oleh departemen/lembaga non departemen di pusat dan daerah, BUMN/BUMD dan perusahaan swasta. Sebagai organisasi penyedia layanan, OTO Bappenas sebagai penyedia layanan di bawah lembaga pemerintah, sekarang telah diganti oleh lembaga berbadan hukum independen: Koperasi Pegawai Bappenas atau disebut juga dengan nama Koperasi Perencanaan. Koperasi Perencanaan memiliki unit khusus yang melayani permintaan penyelenggaraan TPA dan tes lain-lainya, yakni: Unit Usaha Otonom Penyelenggaraan Tes (UUO PT).

Berdasarkan survei soal yang dikeluarkan oleh OTO Bappenas lebih sulit daripada lembaga lainnya. Begitu juga biaya pendaftarannya lebih mahal.  Kalian tidak perlu khawatir akan kesulitan soalnya atau biaya yang mahal. Peserta TPA Bappenas akan mendapatkan beberapa hak yang tidak diperoleh mengikuti tes TPA di lembaga lainnya sebagai berikut:

 Keunggulan TPA Bappenas


• Cara mendaftar mudah melalui online.

• Nilai lebih cepat keluar, biasanya 3-4 hari kerja.

• Sertifikat bisa diambil langsung di kantor atau diantarkan sesuai permintaan peserta setelah nilai keluar.

• Sertifikat TPA Bappenas diakui secara nasional. Banyak yang mensyaratkan TPA Bappenas dari pada yang lainnya.

 

Cara Mendaftar TPA Bappenas

 

• Buka webnya (koperasi.bappenas.go.id ), lalu cek jadwal yang tersedia tiap bulannya.

• Segera melakukan pembayaran melalui ATM BNI ditransfer pada no rekening tujuan. Jangan transfer mendekati batas akhir pendaftaran karena mempengaruhi kuota yang hanya terbatas. Kalau biaya yang saya ikuti TPA Bappenas di Jakarta adalah Rp. 380.000,00. Biayanya bisa berbeda sesuai penyelenggaranya.

• Siapkan scan dalam bentuk jpg atau foto KTP, Ijazah terakhir dan bukti transfer. Ada persyaratan minimal pendidikan D3 yang boleh mengikuti TPA Bappenas.

• Mengisi biodata diri di web dan melengkapi semua berkas yang dibutuhkan harus diupload.

• Menunggu balasan konfirmasi email.

• H-2 diberitahukan jadwal waktu dan tempatnya melalui email. Jika berhalangan di hari H, minimal H-2 harus mengkonfirmasi melalui surat tertulis untuk menunda jadwal test ke hari lain. Jadwal hanya bisa ditunda satu kali, jika mengkonfirmasi lebih dari H-2 dan berhalangan hadir maka biaya dianggap hangus dan tidak bisa dikembalikan.

 

Peserta harus tiba di lokasi 30 menit sebelum tes dimulai. Lalu, mencari ruangan yang ditempel oleh petugas dilanjut registrasi ulang. Membawa KTP asli, bukti transfer asli dan foto berwarna 3×4 sebanyak 2 buah. Jika sudah tiba waktunya, akan dipersilahkan masuk oleh pengawas. Dalam satu ruangan terdapat 4-5 pengawas yang terdiri pengawas utama dan pendamping.

Peserta diberikan kesempatan untuk ke kamar mandi terlebih dahulu sebelum tes. Setelah pengawas utama membaca peraturan, salah satu perwakilan peserta membuka soal yang masih disegel diletakkan dalam koper. Lalu dibagikan lembar jawaban, buku soal dan lembar kuisioner oleh pengawas pada masing-masing peserta. Peraturannya adalah di atas meja hanya ada pensil 2B, penghapus, rautan, KTP dan kartu pengenal peserta yang diperoleh waktu registrasi ulang.

JENIS-JENIS TES POTENSI AKADEMIK (TPA)

Secara Garis Besar, Tes Potensi Akademik Dibagi 4 Subtes Yaitu Tes Bahasa (Verbal), Tes Angka (Numerik), Tes Logika, Dan Tes Gambar (Spasial). Dibawah Ini Penjelasan Pada Masing-Masing Subtes Tes Potensi Akademik.

 

Tes Bahasa (Verbal)

 

Tes Bahasa (Verbal), Pada TPA Subtes Ini Dibagi Menjadi 4 Bidang Bahasa, Yaitu:

 

•  Tes lawan kata (antonim) yaitu peserta tes diminta untuk mencari satu kata yang menjadi lawan kata pada soal yang tersedia

•  Tes persamaan kata (sinonim) yaitu peserta tes diminta untuk mencari satu kata yang menjadi persamaan kata pada soal yang tersedia

• Tes pengelompokan kata yaitu peserta diminta untuk mencari satu kata yang tidak termasuk kategori sejenis

• Tes padanan kata yaitu peserta diminta untuk mencari satu kata yang sesuai dengan pasangannya pada soal yang tersedia.

Harry Tolley Menjelaskan Bahwa Membaca Dan Memahami Kalimat Atau Kata Yang Tertulis Serta Kemampuan Bahasa Adalah Salah Satu Cara Untuk Melihat Kemampuan Seseorang. Tes Ini Juga Sangat Erat Hubungannya Dengan Tes Kognitif, Tes Kecerdasan Maupun Tes Psikometri. Subtes Ini Dirancang Untuk Mengetahui Seberapa Jauh Seseorang Menggunakan Bahasanya Seefektif Mungkin Dengan Bahasa Baku

 

Tes Angka (Numerik)

 

Tes Angka (Numerik), Pada TPA Subtes Ini Dibagi Menjadi 5 Bidang Numeric, Yaitu:

 

• Tes angka pada cerita yaitu peserta diminta untuk membaca soal cerita yang tersedia di soal dan menjawab pertanyaan yang sesuai dengan kehendak soal pada kolom jawaban dengan cepat

• Tes logika angka yaitu peserta diminta untuk menalar persamaan angka yang tersedia pada kolom jawaban secara logis

• Tes seri huruf yaitu peserta diminta untuk menjawab huruf selanjutnya yang rumpang pada deret huruf dan biasanya pada bagian ini mempunyai pola tertentu

• Tes deret (serial angka) yaitu peserta diminta untuk menjawab bilangan selanjutnya yang rumpang pada deret angka dan biasanya pada bagian ini deret angka mempunyai pola tertentu juga

• Tes hitungan (aritmatika) yaitu peserta diminta untuk menghitung dengan menambah, membagi, mengali maupun membagi bilangan yang tersedia di soal dan biasanya soal pada bagian ini menjebak hitungan peserta walaupun terlihat mudah

 

Tes Logika

 

Pada TPA Tes Ini Berguna Untuk Menguji Memecahkan Masalah Dengan Logis Dan Penalaran. Subtes Ini Dibagi Menjadi 4 Bidang Logika, Yaitu:

 

• Tes logika diagram yaitu peserta diminta untuk menginterpretasikan suatu diagram yang tersedia pada soal dan jawaban biasanya berupa pernyataan yang sesuai pada diagram soal

• Tes logika cerita yaitu peserta diminta untuk membaca suatu cerita yang tersedia di soal dan menjawab soal-soal yang berhubungan dengan cerita pada soal tetapi biasanya pertanyaan dan jawaban pada soal tidak secara langsung terdapat jawabannya pada cerita

• Tes silogisme (analisa sebuah pernyataan dan kesimpulan) yaitu peserta diminta untuk apakah pernyataan dan kesiimpulan yang diambil dalam soal maupun jawaban sudah benar atau belum

• Tes logika umum yaitu peserta diminta untuk menalar suatu pernyataan yang logis dengan cepat

 

Tes Gambar (Spasial)                   

 

Pada TPA Tes Ini Dibagi Menjadi 4 Bidang Spasial, Yaitu:                           .

 

• Tes padanan gambar yaitu peserta diminta untuk mencocokkan gambar yang sesuai dengan pertanyaan dengan jawaban yang ada

• Tes bayangan gambar yaitu peserta diminta untuk menalar bagaimana suatu gambar akan dicerminkan pada suatu bayangan dan hasil dari bayangan tersebut memberi gambaran seperti pada kolom jawaban yang tersedia

• Tes kelompok gambar yaitu peserta diminta untuk mengelompokkan gambar yang sesuai kondisi atau satu kategori yang sama dengan kategori yang berbeda pada jawaban

• Tes identifikasi gambar yaitu peserta diminta untuk mengidentfikasi gambar apa yang tertera pada soal maupun jawaban yang tersedia

 

 

Soal-Soal TPA Bappenas

Soal-soalnya terdiri dari 3 bagian yaitu:

• Verbal (90 soal), waktu 60 menit. Ciri-ciri soalnya adalah sinonim, antonim atau padanan kata.

• Kuantitatif (90 soal), waktu 60 menit. Ciri-ciri soalnya berupa perhitungan matematika mulai dari yang sederhana sampai soal cerita.

• Logika (70 soal), waktu 60 menit. Ciri-ciri terdapat soal cerita dan pola gambar yang harus berfikir secara logika.


Contoh Soal TPA


1. Setiap siswa dikelas X memiliki kalkulator grafik. Setiap orang yang memiliki kalkulator  grafik mengerti tentang fungsi trigonometri. Roni adalah siswa kelas X. Jadi...

a. Roni tidak memiliki kalkulator grafik

b. Roni mengerti tentang fungsi trigonometri

c. Roni belum tentu memiliki kalkulator grafik

d. Roni belum tentu mengerti tentang fungsi trigonometri

e. Roni mengerti tentang fungsi trigonometri tetapi tidak memiliki kalkulator

 

2. Semua karyawan diberi cuti. Sebagian karyawan diberi pesangon. Jadi...

a. Semua karyawan diberi cuti dan pesangon

b. karyawwan yang diberi cuti biasanya diberi pesangon

c. Sebagian karyawan diberi cuti dan pesangon

d. Karyawanyang diberi pesangon psti diberi cuti

e. Karyawan tidak diberi cuti dan pesangon

 

3. Suatu keluarga memiliki beberapa cucu, diantaranya Nita, Finda, Fandi, Fano, dan  yang lainnya. Niita lebih tua dari pada Fandi, dan Finda lebih muda dari pada Fano.

Jika Finda lebih muda dari pada Fandi, manakah pernyataan yang tidak benar?

a. Fano lebih muda dari pada nita

b. Fano lebih muda dari pada Fandi

c. Fandi lebih muda dari pada Fano

d. Nita usianya sama dengan Fano

e. Nita lebih muda dari pada Finda

 

Sinonim


1. BAKA

a. Sebentar

b. Selamanya

c. Abadi

d. Elaborasi

e. Bertahan lama

 

2. KANAKA

a. Sering

b. Manusia

c. Hewan

d. Jarang

e. Serius

 

3. KAFI

a. Mapan

b. Menetap

c. Lengkap

d. Berpindah

e. Sesusai urutan

 

4. ACUAN

a. Pegangan

b. Pedoman

c. Pemacu

d. Rujukan

e. Pendorong

 

Antonim

 

1. EMIGRASI

a. Imigrasi

b. Urbanisasi

c. Migrasi

d. Ekspor

e. Impor

 

2. INSIDENTAL

a. Jarang

b. Rutin

c. Tertentu

d. Tepat

e. Salah

 

3. VERSUS

a. Lawan

b. Mitra

c. Pengaruh

d. Cegah

e. Ancam

 

Jadi, total soal adalah 250 dikerjakan dalam waktu 180 menit atau 3 jam. Artinya tiap 1 soal hanya diberikan waktu 30 detik. Jadi kita harus fokus mengerjakannya. Peserta dilarang mengisi bagian yg belum disuruh oleh pengawas, bagian yang dikerjakan harus berurutan mulai verbal, lalu kuantitatif dan terakhir soal logika.

Dalam mengerjakan bagian nomer boleh diacak, dan tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah. Pengawas akan membetahukan batas waktu mengerjakan tiap 10 menit terakhir. Peserta harus sering latihan untuk bisa mengerjakan soal dan bisa mengatur waktu sebaik mungkin. Nilai terendah adalah 200 dan tertinggi 800. Biasanya syarat untuk S2/S3 adalah 450 atau 500 ke atas.

 

Berikut tips mendapatkan skor > 575:

 

BELAJAR

Belajar akan lumayan membantu untuk meningkatkan skor. Merefresh otak kembali dari pelajaran yang dulu terlupa. Misalnya beberapa kata di verbal dalam buku TPA. Untuk matematika, dengan belajar kita jadi mengulang kembali soal-soal matematika misalnya soal susul-menyusul waktu, satuan ukuran, rumus bangun ruang. Untuk penalaran, ada rumusnya sehingga kita bisa lebih cepat dan benar dalam menyelesaikan penalaran logis.

 

PAHAMI JENIS SOAL YANG AKAN KELUAR

Supaya tepat sasaran, kita sebaiknya tahu apa saja jenis soal TPA. Ada tiga subtes dengan jumlah 250 soal dengan waktu pengerjaan 60 menit per subtesnya.

Untuk lebih jelasnya, seperti apa soalnya dapat dilihat di buku-buku TPA yang tersedia, kalau saya saat ini punya tiga buku (niat yee) yang saya pelajari:

Referensi Pintar TPA Pascasarjana S2/S3 karangan Raditya Panji Umbara

Masterpiece TPA Versi OTO Bappenas karangan Tim Litbang Media Cerdas

TOP Update PAKAR TPA Tembus Skor 700+ Versi Oto Bappenas.

 

  •        PERSIAPAN

Misalnya:

•Jangan lupa bawa form pendaftaran dan bukti transfer

•Survey lokasi

•Datang jangan ngepas waktunya

•Sarapan dulu sebelum ujian

•Bawa jaket buat persiapan (tes yang kedua, ruangan ACnya dingiiiinnn betul)

•Peralatan-peralatannya jangan ketinggalan (pensil, penghapus)

•Persiapan air

 

 

PASRAH DAN DOA

Yang sudah berlalu biarlah berlalu. Kesuksesan menurut saya adalah apapun hasilnya ketika kita menengok kebelakang tidak ada lagi penyesalan karena kita sudah melakukan usaha terbaik semampu kita. Mungkin kita kurang di satu sub tes, tapi nilai kita terangkat di sub tes lain jadi masih ada harapan untuk mendapatkan skor yang kita targetkan, karena kan penjumlahannya dibagi 3. 


UPP TPA bappenas

Bappenas melalui Unit Pelayanan Penyelenggaraan Tes Potensi Akademik (UPP TPA Bappenas) telah mengembangkan alat seleksi yang dinamakan Tes Potensi Akademik (TPA). TPA dirancang untuk mengungkap potensi intelektual, yang dianggap mendasari kemungkinan keberhasilan seseorang jika yang bersangkutan mengikuti jenjang pendidikan S2 atau S3.

UPP TPA Bappenas dapat memberikan pelayanan penyelenggaraan TPA melalui kerjasama dengan lembaga pengguna tes yang bermaksud mengadakan seleksi penerimaan pegawai, mutasi dan promosi jabatan, atau penerimaan mahasiswa baru jenjang pendidikan S2 dan S3.

Dalam pelaksanaannya, UUO PT didukung oleh tenaga ahli pengembang tes (test developers) Tes Potensi Akademik,  yang bergabung di PT Bina Cipta Seleksindo (BCS).
BCS adalah  lembaga pemegang hak lisensi penggunaan nama Tes Potensi Akademik (TPA) OTO Bappenas, yang terdaftar di Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Ruang lingkup kegiatan pelayanan di atas meliputi penyediaan buku soal, lembarjawaban, tenaga pengawas (pengawas utama dan pengawas pendamping), dan penilaian skor serta pengiriman nilai. Sedangkan kriteria dan persyaratan peserta lainnya serta batas kelulusan ditentukan oleh lembaga pengguna tes yang bersangkutan.

Disamping penyelenggaraan melalui kerjasama kelembagaan tersebut di atas, UPP TPA Bappenas dapat juga memberikan pelayanan individual sesuai dengan mekanisme penyelenggaraan tes individual.

Siapkan diri dan mental Anda secara matang untuk mengantisipasi berbagai tipe soal. Tumbuhkan sikap optimis bahwa Anda mampu mengerjakannya dengan baik. Selamat belajar dan semoga sukses dengan target nilai 799!



Bila anda memerlukan keterangan lebih lanjut, hubungi:
Gedung Yarnati Lantai 3
Jl. Proklamasi No. 44, Jakarta Pusat 10320
UPP TPA Bappenas